BE HONESTY IN EVERYTHING YOU DO

Selasa, 20 November 2012

penjasr kelas XI semester 2 BAB 1


Bab I. Permainam Bola Besar Dan Kecil



Bab I PERMAINAN


Standar Kompetensi
1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga       dengan teknik  dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
1.1  Mempraktikkan keterampilan teknik bermain salah satu permainan olahraga bola besar secara sederhana  serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri **)
1.2 Mempraktikkan   keterampilan  teknik bermain salah satu permainan olahraga bola kecil secara sederhana  serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, kerja keras dan percaya diri**)
1.3 Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu nomor atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi  serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras dan percaya diri **)
1.4 Mempraktikkan   keterampilan teknik penyerangan salah satu permainan olahraga bela diri  serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai orang lain, kerja keras dan percaya diri**)


I.BOLA BESAR
  1. A. Sepak bola
    1. Pengertian  sepak bola
Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, waktu). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan.
  1. Kilas singkat sejarah permainan sepakbola
Dari peninggalan sejarah, kita mengenal beberapa sebutan sepak bola. Pada jaman Cina kuno (dinasti Han), sepakbola dikenal dengan “tanchu”. Di Italia zaman Romawi dikenal dengan “haspartun”, di Perancis yang selanjutnya menyebar ke Normandia dan Britania (Inggris), dikenal dengan “choule”. Di Yunani kuno dikenal “epishyros” dan di Jepang  dikenal dengan istilah “kemari”.
Pada tanggal 26 Oktober 1863 didirikan sebuah badan yang disebut “ English Football Assosiation”. Kemudian tanggal 26 Desember 1863 lahirlah peraturan permainan sepakbola modern yang disusun oleh badan tersebut yang dalam perkembangannya mengalami perubahan. Atas inisiatif Guerin (Perancis) pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah  federasi sepakbola internasional dengan nama “ Federation International de Football Association” (FIFA). Atas inisiatif Julies Rimet tahun 1930 diselenggarakan kejuaraan dunia sepakbola pertama di Montevidio, Uruguay. Karena jasanya, maka mulai 1946 piala dunia tersebut bernama “Julies Rimet Cup”. Kejuaraan tersebut diadakan 4 tahun sekali dan mulai tahun 1970 piala tersebut menjadi milik Brasil, sebab negara ini telah memenangkan piala ini sebanyak 3 kali berturut-turut.
Di Indonesia, tanggal 19 April 1930 dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta dengan dukungan bond-bond / perkumpulan sepakbola diberbagai daerah di tanah air. Pengurus PSSI pertama kali diketuai Ir. Suratin Sosrosugondo. Untuk mengenang jasa-jasanya dalam membina dan mempertahankan berdirinya PSSI, maka mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan sepakbola tingkat taruna remaja dengan nama ‘ Piala Suratin / Suratin Cup”
  1. Teknik-teknik dasar sepak bola
Teknik ini bermacam-macam. Keahlian ini sangat diperlukan dalam pertandingan yang berkualitas. Teknik sepakbola dapat dibedakan sebagai berikut ;
  1. Teknik tanpa bola / teknik badan
Yaitu cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan yang menyangkut cara berlari, cara melompat, dan cara gerak tipu badan.
1.Teknik dengan bola
1)    Teknik menendang bola
2)    Teknik menahan bola
Misal : bola menyusur tanah / ground ball, bola memantul / bouncing ball dan bola tinggi dengan berbagai teknik dan variasinya menggunakan anggota badan selain tangan dan lengan.
3)    Menggiring bola / dribbling
Umumnya hal ini dilakukan dengan 3 cara : menggiring bola dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan dengan menggunakan punggung kaki.
4)    Teknik gerak tipu dengan bola
Yaitu gerak tipu badan (gerak tipu tanpa bola) namun menggunakan bola. Gerak tipu ini bertujuan untuk “menipu” sehingga dapat melampaui lawan. Pada umumnya gerak tipu dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan atau berhenti dengan tiba-tiba.
5)    Teknik menyundul bola
Perkenaan bola pada dahi bukan ubun-ubun yaitu   diatas mata.
6)    Teknik merampas bola (tackling)
Ada tiga macam : berhadapan (tanpa menjatuhkan diri), meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian dalam, dan meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian luar.
7)    Teknik melempar bola (trhow-in)
Dilakukan bila bola keluar melalui garis samping lapangan permainan. Tidak boleh membuat gol dari lemparan dalam. Saat lemparan ke dalam tidak ada offside. Cara lemparan ke dalam :
a)    Bola dipegang dengan seluruh jari dan telapak tangan pada kedua sisi atau belakang bola.
b)    Lemparan dilakukan dari luar garis tepi lapangan permainan
c)    Saat melempar, kedua kaki harus tetap berpijak di tanah
d)    Bola harus dilempar kearah lapangan permainan dengan kedua tangan, melalui atas belakang kepala dan lemparan  sesuai dengan arah pandangan.
8)    Teknik penjaga gawang
Teknik yang harus dikuasai antara lain : menangkap bola yang bergulir ke tanah, menangkap bola setinggi perut, menangkap bola setinggi dada, dan men-tip (menepis bola  melayang di udara)  bola tinggi melalui  atas gawang.
  1. B. Bola Voli
    1. Pengertian   bola voli
Adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara mem-voli bola / memantulkan bola sebelum bola menyentuh tanah, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke daerah lawan dan mendapatkan poin / angka   dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, set / babak). Dalam memainkan bola pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan.
  1. Kilas singkat sejarah permainan bolavoli
Permainan ini diciptakan oleh William G. Morgan tahun 1895. dia adalah seorang pembina Pendidikan Jasmani di Young Man Cristian Association / YMCA di Massachusetts Amerika Serikat. Mula-mula permainan ini disebut “Mintonette”. Tujuan semula adalah untuk mengembangkan kesegaran umum para buruh dan bersenam umum.
Kemudian diubah namanya menjadi volleyball  yang artinya kurang lebih memvoli bola berganti-ganti. Tahun 1948 berdiri IVBF (International Volley Ball Federation) dengan anggota 15 negara dan berpusat di Paris. Permainan ini menyebar keseluruh dunia semasa perang dunia II. Di Indonesia permainan ini dikenal sejak tahun 1928 yang dibawa oleh Belanda. Sejak itu permainan ini tumbuh pesat. Tanggal 22 Januari 1945 berdiri PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) di Jakarta bersamaan kejurnas yang pertama. Pertandingan ini resmi masuk PON II di Jakarta dan POM I di Yogyakarta.
  1. Teknik dasar permainan bola voli
Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara effisien dan efektif. Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar yang harus ditingkatkan ketrampilannya adalah passing bawah, pasing atas, service (bawah, atas, samping, jumping), smash dan , bendungan / blok. Sedangkan gerak dasar terdiri dari : gerak tanpa bola (maju, mundur, kesamping, meloncat) dan gerak dengan bola (service, passing, umpan / set-up, smash dan blok / bendungan).
  1. C. Bola basket
  2. Hakikat permainan bola basket
Bola basket adalah suatu permainan menggunakan bola besar yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri 5 orang pemain. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan memasukkan bola ke keranjang kita untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, quarter / babak). Dalam memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala arah penjuru dalam lapangan.
  1. Kilas singkat sejarah permainan bolabasket
Permainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James A.Naismith tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Mula-mula Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya, sehingga dikenal dengan “basket ball”. Tahun 1924  bola basket didemonstrasikan pada Olimpiade Perancis. Atas prakarsa Dr. Elmer Beny seorang direktur sekolah olahraga di Jeneva, Swiss diasakan konferensi bola basket. Sehingga lahirlah Federation Internationale Basketball Amateur (FIBA). Tahun 1936 dipertandingkan di Olimpiade Jerman. Permainan ini masuk Indonesia dibawa perantau Cina semasa perang dunia II. Pada PON I tahun 1948 di Surakarta   bola   basket    sudah   dipertandingkan.  Tanggal  23  Oktober  1951 berdiri  PERBASI ( Persatuan Basketball Seluruh Indonesia). Dan tahun 1955 berubah menjadi Persatuan Bola basket Seluruh Indonesia.
  1. Teknik peraturan bola basket
Permainan ini termasuk jenis permainan yang kompleks, artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi, sehingga bermain dengan baik. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan teknik gerakan dengan baik.
Pada dasarnya, gerakan yang effisien adalah gerakan yang benar tanpa kehilangan tenaga yang sia-sia, demikian pula dalam bola basket. Teknik dasar dalam bola basket adalah :
☺     Teknik melempar dan menangkap bola : setinggi dada/chess pass, pantulan, lemparan diatas kepala, lemparan samping, lemparan lengkung, serta lemparan bawah.
☺     Teknik menggiring bola / dribling. Kegunaan menggiiring adalah untuk mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan. Macam-macam menggiring : menggiring bola tinggi / untuk kecepatan, menggiring bola rendah untuk mengontrol / menguasai, menggiring campuran.
☺     Teknik menembak. Prinsip menembak sama dengan prinsip lemparan/passing. Jadi jika lemparan baik, menembaknya juga baik. Bentuk bentuk gerakan menembak dalam bola basket antara lain : tembakan satu tangan diatas kepala, tembakan lay-up, menangkap bola dilanjutkan menembak / lay-up, tembakan meloncat dengan dua tangan / jump shoot, dan tembakan lemparan lengkung / kaitan.
  1. Teknik dasar bertumpu satu kaki / pivot
Gerakan pivot adalah gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki poros) pada saat pemain tersebutmenguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat melewati depan / samping / belakang. Guna pivot adalah untuk melindungi bola dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya untuk mengadakan tembakan / serangan.










II. BOLA KECIL
Bulu tangkis adalah suatu permainan menggunakan bola kecil  yang dimainkan oleh dua orang / regu di dalam maupun luar lapangan, diatas lapangan yang dibatasi dengan garis. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka tertentu dengan cara memasukkan bola ke lapangan lawan dengan raket dan mengembalikan bola ke lapangan lawan   untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (raket, net, bola, lapangan, pemain, kostum, peraturan permainan, service,  game / babak). Alat yang digunakan untuk memukul bola disebut raket dan bolanya disebut”shutlecock”.
  1. Sejarah singkat permainan bulutangkis
Permainan ini berasal dari India “Poona” . Lalu dibawa ke Inggris dan dikembangkan disana. Tahun 1873 permainan ini dimainkan di Istana Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter Shire. Sehingga permainan ini disebut Badminton. Pada abad 18 permainan ini berkembang pesat di dunia. Sementara di Eropa yang paling menonjol berkembang di Inggris. Sehingga   Inggrislah yang menciptakan peraturan – peraturan ini. Tanggal 5 Juli  1934 terbentuk IBF (International badminton Federation). Kejuaraan dunia beregu pertama diadakan tahun 1948 / Piala Thomas. Sedangkan Piala Uber tahun 1956. Untuk beregu campuran diadakan tahun 1989 / piala Sudirman.
Di Indonesia PBSI terbentuk tanggal 5 Mei 1951. tahun 1953 masuk IBF.
  1. Perlengkapan dan fasilitas
    1. Raket dengan senarnya
    2. Shuttlecock / bola
    3. Lapangan
    4. Teknik dasar
Untuk dapat bermain dengan baik yang harus dikuasai terlebih dahulu adalah teknik dasar yaitu :
  1. Cara memegang raket
Cara ini bermacam-macam tergantung kebutuhan untuk teknik apa : smash, service, backhand, lob dll.
  1. Gerakan pergelangan tangan
Dituntut pergelangan tangan yang kuat, lentuk untuk menghasilkan pukulan yang baik.
  1. Langkah kaki / footwork
Kaki yang lincah, kuat, sangat diperlukan. Macam langkah : langkah berurutan, silang, lebar, loncat, kombinasi.
  1. Posisi badan terhadap bola
Yang paling menentukan adalah langkah kaki untuk menyesuaikan dengan bola yang datangnya dari segala arah yang berbeda : atas, bawah, samping dll.
  1. Waktu (timing) yang tepat
Yang sangat diperlukan dalam hal ini adalah kecepatan, ketepatan, footwork, koordinasi, kekuatan anggota tubuh. Terutama tangan dan kaki.
  1. Teknik pukulan
1)    Pukulan service : service pendek, panjang, service drive, service cambuk
2)    Pukulan lob / clear yaitu pukulan bola dalam bulutangkis yang dilakukan dengan tujuan untuk menerbangkan shutlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan.
Ada dua macam lob : overhead lob dan underhand lob.
3)    Pukulan dropshot yaitu pukulan yang tepat melalui atas jaring dan jatuh sedekat mungkin dengan net sisi lapangan lawan.
Macamnya :
☺     Dropshot dari atas     : drop penuh, drop potong, drop dicambuk.
☺     Dropshot dari bawah
4)    Pukulan smash
Macam pukulan smash :
☺     Smash penuh
☺     Smash potong / silang
☺     Smash melingkar
☺     Smash flick / cambukan
☺     Smash backhand
5)    Pukulan drive / mendatar
Yaitu pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan shutlecock secara mendatar, ketinggiannya menyusur diatas net dan penerbangannya sejajar dengan lantai. Biasanya dilakukan sedikit lebih tinggi diatas pinggang dan berada disamping badan.
Kegunaan dan arah dari pukulan drive :
☺     Drive panjang , yaitu pukulan drive yang  dihasilkan dengan mengarahkan shutlecock daerah belakang lapangan lawan dan gunanya untuk mendesak posisi lawan agar tertekan ke belakang.
☺     Drive setengah lapangan, yaitu pukulan yang dihasilkan dengan tujuan menjatuhkan shutlecock kearah tengah bagian samping dari lapangan lawan dan kegunaannya untuk menarik lawan agar tertarik ke samping tengah, sehingga posisi dapat tergoyahkan dan untuk diadakan tekanan lagi yang lebih kuat.
☺     Drive pendek, yaitu pukulan yang dilakukan dengan mengarahkan supaya shutlecock jatuh sedekat mungkin dengan net di daerah lawan.
6)    Pukulan / permainan net
Prinsip permainan net yaitu : bola harus diambil diatas / setinggi mungkin, lambungan bola harus serendah mungkin dengan net, jatuhnya bola harus serapat mungkin dengan net, bola harus diambil sewaktu masih diatas, karena bila diambil setelah bola dibawah akan memperlambat tempo permainan dan dapat memberikan kesempatan lawan lebih siap untuk maju.
  1. Tenis meja
  1. Pengertian  tenis meja
Tenis meja adalah suatu permainan menggunakan bola kecil  yang dimainkan oleh dua orang / regu di dalam maupun luar lapangan, diatas meja yang dibatasi dengan garis. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai / angka tertentu dengan cara memasukkan bola ke meja lawan dengan raket yang dilapisi dengan karet dan mengembalikan bola ke lapangan lawan untuk mendapatkan nilai dengan aturan-aturan tertentu (raket, net, bola, meja, pemain, kostum, peraturan permainan, service,  game / babak). Permainan ini mempunyai keunikan antara lain :
  1. a. Penggunaan lapisan bat / raket terdiri dari macam-macam karet yang menghasilkan pantulan yang beragam.
  2. b. Cara memegang bat / raket yang bermacam-macam.
  3. c. Seringkali dalam memukul bola lawan tidak melihat pukulannya. Karena bola dipukul dibawah meja.
  4. d. Kadang kala pukulannya sama, tapi putaran bolanya berbeda.
  1. Sejarah singkat permainan tenis meja
Tenis meja berasal dari Eropa (Inggris). ITTF (International Teble Tenis Federation) berdiri sejak 15 Januari 1926 atas prakarsa Dr. G. Lehman dari Jerman. Di Indonesia permainan ini dibawa Belanda. Organisasi tenis meja di Indonesia (PTMSI) berdiri tahun 1951.
  1. Peraturan permainan tenis meja
  1. Service yang benar
1).   Saat mulai, bola diam bebas di permukaan tangan dari tangan bebas, di belakang garis akhir, dan minimal sejajar permukaan meja.
2).   Bola dilambungkan keatas tanpa putaran kira-kira 15 cm, turun tanpa menyentuh sesuatu baru dipukul.
3).   Bola dipukul sehingga menyentuh meja permainannya, melewati net dan memantul / menyentuh net meja lawan dan baru dipukul oleh lawan. Pada permainan ganda bola harus memantul dengan silang pada awal service bagi server dan receiver secara berturutan.
4).   Mulai service hingga dipukul, bola harus diatas permukaan meja tanpa terhalang badan atau bagian lain / pasangannya.
  1. Pengembalian yang benar
Seteleh diservice / dikembalikan harus dipukul melewati net dan menyentuh meja lawan, baik langsung maupun setelah menyentuh net.
  1. Point / skor angka
1).   Pemain mendapatkan poin jika :
(a).  Lawan gagal melakukan service yang benar
(b).  Kawannya gagal mengembalikan bola dengan benar
(c).  Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia  melakukan service / pengembalian bola dengan benar.
(d).  Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa  menyentuh mejanya.
2).   Bola yang dipukul  oleh lawannya terhalang atau tertahan
3).   Lawan memukul bola dua kali berturut-turut.
4).   Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik
5).   Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja
6).   Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net
7).   Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja
8).   Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya
  1. Teknik dasar permainan tenis meja.
  1. Teknik memegang bet (grip) macamnya :
1).   Pegangan seperti jabat tangan
2).   Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi.
  1. Teknik sikap awal
1).   Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja.
2).   Side stance  yaitu posisi badan menyamping meja.
  1. Teknik gerakan kaki / footwork
Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan efisien.
  1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service.
1).   Push
Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop.
2).   Drive
Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup.
3).   Block
Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup.
4).   Chop
Adalah teknik memukul  bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut gerakan membacok.
5).   Service
Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memukul terlebih dahulu bola tersebut  memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya memantul di meja lawan.
 
A.  Atletik
1.        Lari sambung II

Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung  terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke belakang  (non visual). Cara visual dan non visual  hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut :
a). Bagi penerima tongkat estafet :
·         Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan
·         Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.
·         Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi.
·         Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak.
·         Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak apalagi berhenti.
·         Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian.
b). Bagi pemberi tongkat estafet.
·         Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat
·         Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik.
·         Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain.
Cara menentukan urutan pelari :
a). Pelari pertama
·         Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik.
·         Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain.
b). Pelari kedua
·         Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi tongkat .
·         Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter .
·         Kemampuan lari di tikungan kurang .
c).  Pelari ke tiga
·         Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua.
d). Pelari ke empat
·         Pelari yang tercepat
·         Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya.
Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ):
Bagi penerima :
·         Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal.
·         Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya.
·         Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat.
·         Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak kaki penerima.
Bagi pemberi :
·         Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau  tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung jawab dari pemberi tongkat.
·         Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Pihak penerima :
·         Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan
·         Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal
·         Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi.
·         Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang.
·         Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti.
·         Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian.
Pihak pemberi :
·         Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat
·         Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik.
·         Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain.
1.        Lempar lembing
Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah melempar lembing.
Peraturan lomba :
a). Alat lembing
Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter.
b). Lintasan lemparan
Lintasan awal  harus dibatasi garis 5cm.  Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter.
c). Sektor lemparan
Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor  5 cm.
Cara memegang lembing
Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang lain lemas berada pada lilitan tali itu.
PRAKTIK DI LAPANGAN
Cara melempar lembing :
PRAKTIK DI LAPANGAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah :
·         Lembing harus dipegang tepat pada pegangan
·         Peganglah lembing memanjang arah tangan
·         Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan
·         Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan
·         Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas
·         Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini.
·         Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang
·         Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah.
·         Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di luar lengkung lemparan
·         Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu
·         Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram
ga �'n r �� �� div>
(c).  Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia  melakukan service / pengembalian bola dengan benar.
(d).  Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa  menyentuh mejanya.
2).   Bola yang dipukul  oleh lawannya terhalang atau tertahan
3).   Lawan memukul bola dua kali berturut-turut.
4).   Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik
5).   Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja
6).   Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net
7).   Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja
8).   Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya
  1. Teknik dasar permainan tenis meja.
  1. Teknik memegang bet (grip) macamnya :
1).   Pegangan seperti jabat tangan
2).   Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi.
  1. Teknik sikap awal
1).   Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja.
2).   Side stance  yaitu posisi badan menyamping meja.
  1. Teknik gerakan kaki / footwork
Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan efisien.
  1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service.
1).   Push
Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop.
2).   Drive
Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup.
3).   Block
Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup.
4).   Chop
Adalah teknik memukul  bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut gerakan membacok.
5).   Service
Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memukul terlebih dahulu bola tersebut  memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya memantul di meja lawan.
 

A.  Atletik
1.        Lari sambung II

Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung  terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke belakang  (non visual). Cara visual dan non visual  hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut :
a). Bagi penerima tongkat estafet :
·         Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan
·         Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.
·         Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi.
·         Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak.
·         Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak apalagi berhenti.
·         Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian.
b). Bagi pemberi tongkat estafet.
·         Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat
·         Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik.
·         Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain.
Cara menentukan urutan pelari :
a). Pelari pertama
·         Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik.
·         Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain.
b). Pelari kedua
·         Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi tongkat .
·         Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter .
·         Kemampuan lari di tikungan kurang .
c).  Pelari ke tiga
·         Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua.
d). Pelari ke empat
·         Pelari yang tercepat
·         Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya.
Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ):
Bagi penerima :
·         Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal.
·         Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya.
·         Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat.
·         Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak kaki penerima.
Bagi pemberi :
·         Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau  tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung jawab dari pemberi tongkat.
·         Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Pihak penerima :
·         Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan
·         Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal
·         Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi.
·         Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang.
·         Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti.
·         Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian.
Pihak pemberi :
·         Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat
·         Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik.
·         Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain.
1.        Lempar lembing
Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah melempar lembing.
Peraturan lomba :
a). Alat lembing
Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter.
b). Lintasan lemparan
Lintasan awal  harus dibatasi garis 5cm.  Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter.
c). Sektor lemparan
Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor  5 cm.
Cara memegang lembing
Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang lain lemas berada pada lilitan tali itu.
PRAKTIK DI LAPANGAN
Cara melempar lembing :
PRAKTIK DI LAPANGAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah :
·         Lembing harus dipegang tepat pada pegangan
·         Peganglah lembing memanjang arah tangan
·         Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan
·         Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan
·         Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas
·         Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini.
·         Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang
·         Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah.
·         Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di luar lengkung lemparan
·         Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu
·         Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram
ga �'n r �� �� div>
(c).  Sebelum bola dipukul lawannya, bola menyentuh benda selain net, setelah ia  melakukan service / pengembalian bola dengan benar.
(d).  Seletalah bola dipukul lawannya, bola berada diluar permukaan meja tanpa  menyentuh mejanya.
2).   Bola yang dipukul  oleh lawannya terhalang atau tertahan
3).   Lawan memukul bola dua kali berturut-turut.
4).   Lawan memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi plastik
5).   Lawan / apa saja yang dipakainya menggerakkan meja
6).   Lawan / apa saja yang dipakainya menyentuh net
7).   Tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja
8).   Dalam ganda : lawan memukul bola selain dari urutannya
  1. Teknik dasar permainan tenis meja.
  1. Teknik memegang bet (grip) macamnya :
1).   Pegangan seperti jabat tangan
2).   Pegangan seperti memegang tangkai pena. Cara ini hanya menggunakan satu sisi.
  1. Teknik sikap awal
1).   Square stance yaitu posisi badan menghadap penuh ke meja.
2).   Side stance  yaitu posisi badan menyamping meja.
  1. Teknik gerakan kaki / footwork
Gerakan kaki untuk pemain tunggal dan ganda berbeda. Prinsipnya kaki harus lincah, luwes, menguasai medan untuk lari mengejar / mengembalikan bola ke segala arah dengan efektif dan efisien.
  1. Teknik pukulan / stroke : push, drive, block, chop, service.
1).   Push
Adalah teknik memukul bola dengan mendorong dan sikap bet terbuka. Push digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop.
2).   Drive
Yaitu pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup.
3).   Block
Yaitu teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup.
4).   Chop
Adalah teknik memukul  bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut gerakan membacok.
5).   Service
Adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan dengan cara memukul terlebih dahulu bola tersebut  memantul ke meja sendiri dan melewati net dan akhirnya memantul di meja lawan.
 A.  Atletik
1.        Lari sambung II

Pada semester I telah dijelaskan mengenai lari sambung  terutama penerimaan tongkat estafet dengan cara tidak menoleh ke belakang  (non visual). Cara visual dan non visual  hampir sama perbedaannya terutama pada nama dan cara penyerahan tongkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nomor lari estafet adalah sebagai berikut :
a). Bagi penerima tongkat estafet :
·         Tentukan tanda-tanda setepat-tepatnya sesuai hasil latihan
·         Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.
·         Lakukanlah start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tertinggi.
·         Waktu tangan ke belakang, tangan jangan goyang / bergerak.
·         Pabila terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, hendaknya kecepatan larinya dikurangi sedikit sehingga dapat menerima tongkat sebelum melewati batas daerah pertukaran tongkat. Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak apalagi berhenti.
·         Agar tidak melewati batas daerah pertukaran tongkat , hendaknya start dilakukan 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian.
b). Bagi pemberi tongkat estafet.
·         Jangan sampai terjadi kegagalan dalam pemberian tongkat
·         Apabila penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan jangan sampai menabraknya, tetapi larilah di samping penerima dan jangan tergesa – gesa memberikan tongkat sebelum penerima siap menerima tongkat dengan baik.
·         Jangan melepaskan tongkat dan mengurangai kecepatan sebelum yakin tongkat itu telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikitdi lintasannya sendiri agar jangan mengganggu pelari regu lain.
Cara menentukan urutan pelari :
a). Pelari pertama
·         Pelari yang punya kemampuan start baik dan pelari di tikungan yang baik.
·         Pelari dengan kemampuan kecepatan yang tinggi, tetapi daya tahannya kurang apabila dibandingkan pelari lain.
b). Pelari kedua
·         Pelari yang terampil dan bertanggung jawab sebab pelari ini mempunyai tugas ganda , yaitu sebagai penerima dan pemberi tongkat .
·         Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120-130 meter .
·         Kemampuan lari di tikungan kurang .
c).  Pelari ke tiga
·         Kemampuan lari di tikungan baik. Larinya sama dengan pelari ke dua.
d). Pelari ke empat
·         Pelari yang tercepat
·         Pelari yang mempunyai semangat tinggi karena sebagai penentu kalah/menang regunya.
Kesalahan dalam pergantian tongkat ( lari 4 x 100 meter ):
Bagi penerima :
·         Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari di belakangnya sebelum mencapai kecepatan maksimal.
·         Terlalu cepat melakukan start sehingga tidak terkejar oleh pemberi tongkat, atau terpaksa harus mengurangi kecepatannya.
·         Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu larinya pemberi tongkat.
·         Waktu mengulurkan tangan ke belakang tangan dalam keadaan goyang sehingga sukar menerima tongkat. Ini dapat menginjak kaki penerima.
Bagi pemberi :
·         Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat sehingga gagal dalam pemberian, atau  tongkat jatuh. Ini merupakan tanggung jawab dari pemberi tongkat.
·         Waktu memberikan tongkat , pelari berada di belakang penerima bukan di sampingnya sehingga dapat menginjak kaki penerima.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Pihak penerima :
·         Pasanglah tanda-tanda setepat-tepatnya menurut hasil latihan
·         Lakukanlah start tepat pada waktu pemberi sampai pada tanda, jangan terlambat atau terlalu awal
·         Lakukan start secepat-cepatnya agar segera dapat mencapai kecepatan tinggi.
·         Waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan jangan goyang.
·         Jika terlalu awal melakukan start dan setelah kira-kira 10 meter belum terkejar, kendorkan sedikit larinya agar sedikit mengurangi kecepatan secara mendadak atau berhenti.
·         Untuk menghindarkan bahaya pergantian tongkat melewati batas, manfaatkan start dari tempat 10 meter sebelum garis batas permulaan pergantian.
Pihak pemberi :
·         Jangan sampai gagal dalam memberikan tongkat
·         Kalau penerima tongkat terlalu cepat terkejar, usahakan agar jangan sampai menumbuknya. Tongkat jangan tergesa-gesa diberikan. Larilah dulu di samping penerima, sampai penerima siap untuk menerima tongkat dengan baik.
·         Jangan melepaskan tongkat dan mengurangi kecepatan sebelum yakin benar-benar tongkat telah diterima. Larilah terus dengan mengurangi kecepatan sedikit demi sedikit di lintasannya sendiri agar tidak mengganggu regu lain.
1.        Lempar lembing
Pada nomor lempar lembing gerakan-gerakan yang harus diperhatikan adalah awalan, lemparan dan keseimbangan setelah melempar lembing.
Peraturan lomba :
a). Alat lembing
Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing (kepala), badan lembing, dan tali pegangan lembing. Badan lembing terdiri dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang di ujung depan yang tajam. Berat lembing untuk putra 800 gram dan untuk putri 600 gram. Panjang lembing putra 2,60-2,70 m dan panjang lembing untuk putri 2,20-2,30 meter.
b). Lintasan lemparan
Lintasan awal  harus dibatasi garis 5cm.  Panjang lintasan minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter.
c). Sektor lemparan
Sektor lemparan dibentuk oleh dua garis, dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat, memotong kedua ujung lengkung lemparan, dan tebal garis sektor  5 cm.
Cara memegang lembing
Ditengah-tengah lembing terdapat lilitan tali. Lilitan tersebut merupakan tempat memegang lembing. Lembing tersebut diletakkan pada telapak tangan yang ujungnya hampir merupakan garis lurus dengan lengan yang dipergunakan untuk memegang lembing itu. Kemudian ibu jari dan telunjuk / garis tengah, bersatu pada akhir lilitan tali dengan erat , sedangkan jari-jari yang lain lemas berada pada lilitan tali itu.
PRAKTIK DI LAPANGAN
Cara melempar lembing :
PRAKTIK DI LAPANGAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lempar lembing adalah :
·         Lembing harus dipegang tepat pada pegangan
·         Peganglah lembing memanjang arah tangan
·         Lebarkan langkah terakhir dan tambahkan demi sedikit pembengkokan kaki kanan
·         Larilah lurus pada saat melakukan lari awalan
·         Luruskan lengan pelempar dan telapak tangan pelempar selalu paling atas
·         Usahakan kaki kiri jatuh ke depan dan tarik/seretlah ini.
·         Selalu letakkan berat badan pada kaki belakang
·         Lemparan yang sah ditandai dengan mata lembing yang menancap atau menggores tanah.
·         Lemparan tidak sah apabila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan atau garis 1,5 meter atau menyentuh tanah di luar lengkung lemparan
·         Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu
·         Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar